Minggu, 20 Januari 2019

Aqiqah dari uang hasil lomba, Sesuatu yang tidak mungkin, menjadi mungkin karena Allah SWT


Assalamualaikum warrahmatullahi wabarrakatuhu...
Terimakasih buat teman-teman yang sudah mampir di blog ini. aku ingin bercerita sedikit tentang pengalamku ketika memenangkan lomba menulis esai yang pada akhirnya atas izin Allah, aku bisa memenuhi kewajiban orang tuaku untuk Aqiqah di usiaku ke 17 Th..
Lomba itu adalah pertama kalinya aku lomba menulis esai. Lomba dengan tema “andai aku menjadi DPRD” tersebut benar-benar membuat aku sadar bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Semuanya sangat mudah jika Dia berkehendak.

Okeee.... aku mulai ceritanya dari awal...

mulanya, sebelum aku tau lomba ini, aku mencari lomba-lomba di Internet. Kebetulan, aku menemukan lomba esai yang diadakan oleh Universitas Airlangga Surabaya. aku udah antusias banget ikut lomba itu, terlebih lagi bayarnya murah banget sekitar 20.000 an aja. Akhirnya aku download posternya kemudian aku share ke temen-temen, siapa tau temen” ada yang minat. Eh ternyata eh ternyata..... temen-temen banyak banget yang minat dan ngeshare sampek ke adek kelas. Yaudah ngak papa,,, ngak masalah menurutku, justru aku lebih seneng kalau temen” antusias. Karena yang aku yakinin rezeki itu ngak akan kemana kok, dan hasil tidak akan menghianati semua usaha yang kita lakukan, pasti hasilnya akan sesuai dengan kadar perjuangan kita. Akhirnya mereka bilang ke guru-guru yang bersangkutan untuk di bimbing, begitu juga dengan aku. Okeeee... dan aku anggap semuanya berjalan baik.

Kemudian aku menyiapkan berkas-berkas administrasi untuk lomba tersebut, salah satunya adalah surat rekomendasi dari sekolah. Pergilah aku ke TU untuk minta surat rekomendasi. Dan ternyata petugas TU menjawab “lomba ini sudah ada yang didelegasikan nak, perasaan tidak ada namamu di suratnya”... dan tiba-tiba aku merasa JLEEBB banget. “tapi saya sudah bilang ke guru yang bersangkutan bu, saya sudah konfirmasi (yah... kurang lebih kayak gitulah, mencoba memberi penjelasan), kemudian beliau menjawab “coba tanyakan lagi ke guru pembimbingnya”.....

Yap.. dan akhirnya aku ke guru ku yang memang selalu membimbingku di hampir setiap lomba. “bu.. tadi saya ke TU.. katanya lomba ini sudah ada yang didelegasikan.. (waktu itu kebingungan... ini sebenernya kenapa dan ada apa ??) finally,, beliau menjawab “iya nak, ngak papa ya... gantian sama adek kelasnya, kamu juga lagi sibuk (emang waktu itu lagi sibuk banget karena kelas 12)”.. dengan berbesar hati, akhirnya merelakan lomba itu. Waktu itu mencoba ikhlas aja dan sempat berfikir sebenernya, ini aku yang nyari lombanya, aku yang ngeshare, aku yang ngajak temen” eeeehhhhh tau tau aku yang ngak ikutan. hehehehe

Well... aku dikasih tau temenku bahwa ada lomba menulis esai yang diadakan oleh DPRD Sidoarjo dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Lomba itu gratiiiss dan hadiahnya lebih besar dari pada yang di UNAIR. Karena pengen tau, meluncurlah aku ke mading sekolah deket tangga, aku baca ketentuannya dan tiba-tiba muncul niat dan harapan kalau seandaianya aku juara 1, aku ingin menggunakan uang ini untuk aqiqah.

BOOOMM.... dan semangatpun mulai muncul lagi. Dengan kondisi yang ngak ada laptop pada waktu itu, aku memutuskan pergi ke warnet (warung internet) untuk cari materi-materi dan referensi-referensi untuk nulis esainya. Setelah itu aku print dengan margin yang tipis dan font size yang kecil (biar bisa muat banyak, wkwkwkwk). ngk lupa juga aku cari informasi” gimana caranya menulis esai yang baik, langkah” dan lain sebagainya. Babak selanjutnya adalah menyusun esaiku dirumah dengan modal referensi yang sudah aku print tadi. Kalau ngerasa ada materi yang kurang, aku catet dan kembali ke warnet. Sampai disaatnya finishing, aku ke warnet lagi kurang lebih selama 3 jam. (oiya tentunya aku juga konsultasi ke guru PPKN ku, karena ini tentang DPRD).

Sampai disaat pengumpulan dengan semua berkas” yang udah lengkap, dihari terakhir pengumpulan, jam 4 sore kurang lebih aku ke kantor DPRD. Disana aku dibuat kaget dengan bukti penerimaan esainya (kayak kuitansi gitu 1 bendel) yang udah tebel banget. Akhirnya aku tanyakan “mbak itu yang ngirim esai sebanyak itu”, mbaknya spontan jawab “iya mbak, ini malah sudah habis 1 bendel, ini bendel yang kedua”............ okeee... akhirnya aku pulang dengan lemes dan ngasik kabar ke orang tentang itu. Tapi waktu itu, aku tetep berusaha optimis, dan ngak mau ngomong “kayaknya mustahil menang dan ngak mungkin menang”, karena aku takut itu jadi do’a. Aku serahkan aja sama Allah, do’a yang baik” aja.

Di hari disaat pengumuman dan seminar. Aku dan temen-temen emang niat dateng lebih awal. Waktu itu ruangan masih sepi, bahkan daftar hadirpun belum ada (tapi kita udah masuk duluan, heheh), terus dipanggil sama bapak panitia terus bilang “mbaknya ini siapa sudah ngisi daftar hadir (ngomongnya gimana gitu lupa aku)?” terus aku jawab “Selvi Sehiling pak” terus aku masih inget banget ekpresi bapaknya itu kayak kaget atau gimana gitu sambil bilang “ngisi daftar hadir didepan dulu ya mbak”.. kedepanlah aku sama temen”. Waktu aku mau tanda tangan, namaku ada diatas sendiri dan ada tulisanya juara I.

Waktu itu kaget banget, seneng pastinya, gemeteran juga, terharu pengen nagis udah ngak tau gimna rasanya.. jadi sebelum acara dimulai.. aku tau duluan kalau bakalan menang, aku udah deg degan duluan. Jadi nga fokus liat seminarnya. Tapi masyaallah, kemenangan itu bener” ngak aku prediksi dan ngak nyangka sama sekali kalau bakalan juara I. Yang awalnya pengen ikut lomba berbayar dengan hadiah yang lebih sedikit, digantikan sama Allah dengan lomba yang gratis dan hadiahnya lebih besar. Pun juga diberi sensasi kayak seorang artis, kamera dimana-mana, difoin jarak deket lampu gantian nyalanya, diliput dll (mungkin karena yang ngadain PWI kali ya.. wkwwk) . Masyaallah... semuanya kuasa Allah.. mungkin karena didasari niat untuk aqiqah juga, karena di lomba sebelumnya tidak ada niat apapun selain menang...

Dan pelajaran yang bisa kita ambil adalah “tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, semua mudah bagi-Nya.... cukup luruskan niat dan berprasangka baik”

Bismillah... untuk teman-teman semua, tetap semangat, dan Semoga bermanfaat... J

Oiya... kunjungi youtube aku juga ya, namanya ”Selvi Sehiling” atau klik https://www.youtube.com/channel/UCWY8uBbC8k3jufvSc5uAVJQ .. insyaallah akan aku post juga cerita ini lebih lengkap, dan perjuangan ngedaptein beasiswa-beasiswa serta kuliah

Nb : berita-berita terkait 

http://surabaya.tribunnews.com/2016/11/15/peserta-lomba-esai-pwi-sidoarjo-lampaui-target-ini-nama-para-jurinya





Senin, 12 Desember 2016

Masyarakat Sejahterah dengan Dana Desa

Masyarakat Sejahtera dengan Dana Desa
Apa itu dana desa ?
Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk mendanai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Apakah masyarakat desa sudah sejahterah dari dana desa ?
Bila kita lihat kenyataanya sekarang, masih banyak desa yang belum sejahtera, atau bisa dikatakan kesejahteraan masyarakat desa di Indonesisa belum merata meskipun pemerintah telah memberikan dana desa. Mengerucut pada kesejahteraan antar desa Berdasarkan Indeks desa membangun dari Kementerian Desa PDTT pada tahun 2014 ada 74.045 jumlah Desa di Indonesia,  dari jumlah tersebut 18% desa masuk kategori desa sangat tertinggal, 46% masuk dalam kategori desa tertinggal, 31% desa masuk kategori desa berkembang, dan 5% desa masuk kategori desa mandiri, dan hanya 0% desa yang termasuk desa maju. Hal tersebut bisa membuktikan bahwa kesejahteraan masyarakat desa di Indonesia masih belum merata.
Hal itu dikarenakan pemanfaatan dana yang diperuntukkan bagi pelaksanaan program-program pengentasan kemiskinan dan pembangunan infrastruktur desa berjalan tidak efektif. Dengan begitu, daerah-daerah tidak menikmati program pemerintah yang produktif. Penyalahgunaan dana desa juga terjadi dikarenakan beberapa faktor seperti Desa belum siap mengelola dana tersebut dan pemerintah desa yang tidak transparan dan akuntabel. Disamping itu, masih banyak kasus tentang pemanfaatan dana desa yang tidak tepat sasaran seperti terjadi korupsi dana desa yang dilakukan oleh pemerintah desa, dana desa tidak digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa namun justru untuk mementingkan kepentingan pribadinya.
Apa yang harus dilakukan ?
Pertama, pemerintah desa harus memiliki karakter yang baik. Bersikap jujur sebagai syarat wajib, amanah dalam mengemban tugas dan memiliki niat yang ikhlas untuk membawa masyarakat desa menuju kehidupan yang sejahtera yakni Tidak kekurangan kebutuhan dasar, tidak ada tindakan kriminal, hidup damai dan gotong royong serta bebas dari pengangguran.
Kedua, kepala desa harus menerapkan fungsi managemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan untuk mengatur desanya supaya lebih maju.
Ketiga, Pemerintah desa harus menggunakan dana desa dengan sebaik-baiknya. dana-dana tersebut harus dimaksimalkan untuk beberapa tujuan yang menguntungkan perkembangan desa. Prioritas penggunaan dana desa harus memenuhi empat prioritas utama yaitu pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
Keempat, pemerintah desa harus mengelola anggaran desa dengan trasparan dan akuntable. Semua pembiayaan kegiatan desa harus dilakukan secara transparan dengan membuat laporan keuangan secara terbuka kepada warga setempat. Dengan begitu, maka anggaran dari pemerintah pusat dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan tidak terjadi kecurigaan.
Kelima, penggunaan dana desa harus ada pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat melalui badan permusyawaratan desa (BPD) dan pemerintah kabupaten/kota. BPD harus menjalankan perannya secara sungguh-sungguh agar dana desa tepat sasaran.
Keenam, Pemerintah dan mayarakat harus saling melengkapi. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan masyarakat sangat tergantung pada peranan pemerintah dan masyarakatnya. Tanpa melibatkan masyatakat, pemerintah tidak akan mencapai hasil pembangunan secara optimal.
Siapa yang akan membawa masyarakat desa di Indonesia lebih sejahterah ?
KITA GENERASI MUDA. Kitalah yang akan membawa masyarakat desa di Indonesia lebih sejahtera. Keberadaan Desa di Indonesia saat ini sangat membutuhkan peranan KITA , Negara membutuhkan peranan pemuda yang mau mengkontribusikan diri untuk pembangunan nasional, sebab keterlibatan KITA sebagai pemuda lah generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya, kualitas pemuda sangat menentukan hidup dan mati, maju-mundur, jaya-hancur, sejahtera atau sengsaranya suatu pedesaan  pada masa yang akan datang. Maka dari itu, kita harus membentuk karakter baik dan senantiasa mendekatkan diri pada tuhan agar menjadi generasi muda yang berkualitas. Aamiin…....
 #SadarAPBN #KemenkeuTerpercaya



Rabu, 03 Februari 2016

fitur BNI Twitter Hashtag #AskBNI, ngak sesat dijalan loh...

 UNTUNG ADA fitur BNI Twitter Hashtag #AskBNI

ketika usia saya menginjak 14 th. belum ada fitur dari bank BNI yakni fitur twitter @BNI46 #AskBNI, saya sempat kebingungan ketika melakukan pembayaran biaya paspor. surat berupa tanda bukti penerimaan permohonan yang diberikan petugas tidak saya bawa, karena lupa dan tergesa-gesa. namu lebih parahnya saya ingat ditengah jalan tetapi saya tidak kembali kerumah untuk mengambilnya, justru saya terus melanjutkan perjalanan karena saya mengira bahwa melakukan pembayaran tanpa membawa tanda bukti penerimaan permohonan itu tidak apa-apa. tinggal telfon keluarga yang ada dirumah agar membacakan no. rekeningnya lalu saya transfer uangnya. selesai deh. pada kenyataanya melakukan pembayaran biaya paspor tidak seperti yang saya bayangkan. kita harus membawa tanda bukti penerimaan permohonan lalu memberikanya kepada salah satu teller bank BNI.
padahal dalam melakukan pembayaran biaya paspor dapat melalui ATM bank BNI,  mengapa harus repot pergi ke lokasi BANKnya bila bisa menggunakan ATM bank BNI.

persoalan kecil seperti itu dapat berakibat fatal karena malu bertanya, sehingga kurang mendapat informasi, pengetahuan dan wawasan. waktu, tenaga, uang dan fikiranpun juga terkuras. maka dari itu sebelum berhubungan dengan bank, kita harus mencari informasi sebanyak-banyaknya dan jangan malu untuk bertanya kepada sumbernya

untuk mengatasi masalah itu "malu bertanya" terutama kaum muda, BNI memahami kebutuhan nasabah mudahnya dalam perbankan, sehingga BNI bersama Twitter Indonesia BNI mengembangkan fitur BNI Twitter Hashtag yang disebut #AskBNI. sebagian besar anak muda sekarang termasuk saya menggunakan social media yang saat ini sebagai bagian dari kehidupan bahkan menjadi kebutuhan, sehingga merasa bahwa fitur BNI Twitter Hashtag yang disebut #AskBNI ini sangat membantu ketika dihadapkan dalam hal perbankan. ditambah lagi fitur ini sangat mudah digunakan, Pengguna harus menjadi followers @BNI46. Kemudian Followers Twitter BNI46 dapat mengirimkan Direct Message untuk mendapatkan informasi tentang apapun seperti informasi terbaru tentang promo BNI dan juga informasi produk dan layanan BNI.

Nah... kawan-kawan, mulai sekarang jangan malu untuk bertanya dan jangan bingung lagi ketika akan dihadapkan dalam hal perbankan di BNI ya. kan sekarang ada fitur BNI Twitter Hashtag #AskBNI. jangan sampai tersesat dijalan hanya karena MALU bertanya.
Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan #AskBNI.